Aladin menceritakan semua hal yang di alaminya kepada
ibunya. "Mengapa penyihir itu menginginkan lampu kotor ini ya
?", kata Ibu Aladin. “Ini adalah lampu ajaib Bu!”, jawab Aladin.
Karena ibunya tidak percaya, maka Aladin lalu menggosok lampu itu.Dan setelah
Jin lampu keluar, Aladin meminta untuk disiapkan makanan yang enak-enak.
Tak lama
kemudian ibunya terkejur,karena hidangan yang sangat lezat sudahtersedia di
depan mata. Demikian hari, bulan, tahunpun berganti, Aladin hidup bahagia dengan
ibunya.
Aladin sekarang sudah menjadi seorang pemuda. Suatu hari lewat seorang
Putri Raja di depan rumahnya. Ia sangat terpesona dan merasa jatuh cinta kepada
Putri Cantik itu. Aladinlalu menceritakan keinginannya kepada ibunya untuk
memperistri putri raja. "TenangAladin, Ibu akan mengusahakannya". Ibu
pergi ke istana raja dengan membawa permata-permata kepunyaan Aladin.
"Baginda, ini adalah hadiah untuk Baginda darianak laki-lakiku." Raja
amat senang. "Wah..., anakmu pasti seorang pangeran yangtampan, besok aku
akan datang ke Istana kalian dengan membawa serta putriku".Setelah tiba di
rumah Ibu segera menggosok lampu dan meminta Jin lampu untuk membawakan
sebuah istana. Aladin dan ibunya menunggu di atas bukit. Tak lama kemudian jin
lampu datang dengan Istana megah di punggungnya. "Tuan,
iniIstananya". Esok hari sang Raja dan putrinya datang berkunjung ke
Istana Aladin yang sangat megah. "Maukah engkau menjadikan anakku sebagai
istrimu ?", Tanya sang Raja. Aladin sangat gembira mendengarnya. Lalu mereka berdua melaksanakan pesta pernikahan.
Tidak disangka,ternyata
si penyihir ternyata melihat semua kejadian itu melalui bola kristalnya.
Ia lalu
pergi ke tempat Aladin dan pura-pura menjadi seorang penjuallampu di depan
Istana Aladin. Ia berteriak-teriak, "tukarkan lampu lama anda denganlampu
baru !". Sang permaisuri yang melihat lampu ajaib Aladin yang usang segera keluar
dan menukarkannya dengan lampu baru. Segera si penyihir menggosok lampu itu dan
memerintahkan jin lampu memboyong istana beserta isinya dan istri Aladin
kerumahnya.
Ketika Aladin pulang dari berkeliling, ia sangat terkejut karena
istananya hilang.Aladin lalu teringat dengan cincin pemberian laki-laki
penyihir. Digosoknya cincin tersebut, dan keluarlah Jin cincin. Aladin bertanya
kepada Jin cincin tentang apa yangsudah terjadi dengan istananya. Jin Cincin
kemudian menceritakan semuanya kepadaAladin. "Kalau begitu tolong bawakan
istana dan istriku kembali lagi kepadaku”, seru
Aladin. "Maaf Tuan, kekuatan
saya tidaklah sebesar Jin lampu," kata Jin cincin."Kalau begitu,
Tolong Antarkan aku ke tempat penyihir itu. Aku akan ambil sendiri",seru
Aladin. Sesampainya di Istana, Aladin menyelinap masuk mencari kamar tempat sang
Putri dikurung. Putri lalu bilang kalau penyihir itu sedang tidur
karenakebanyakan minum Bir. Setelah mengetahui kalau penyihir itu tidur, maka
Aladinmenyelinap ke dalam kamar laki-laki penyihir tersebut.Setelah berhasil
masuk dalam kamar, Aladin lalu mengambil lampu ajaibnya yang penyihir dan
segera menggosoknya. "Singkirkan penjahat ini", seru Aladin kepada
Jinlampu. Penyihir terbangun, lalu menyerang Aladin. Tetapi Jin lampu langsung membanting
penyihir itu dan melemparkan ke luar istana.
"Terima kasih Jin
lampu, bawalah kami dan Istana ini kembali ke tempatnya semula".
Sesampainya di PersiaAladin hidup bahagia. Ia mempergunakan sihir dari peri
lampu untuk membantuorang-orang miskin dan kesusahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar